Selasa, 26 Mei 2009

DANAU TIGA WARNA

Lahan basah adalah istilah kolektif tentang ekosistem yang pembentukannya dikuasai air, dan proses serta cirinya dikendalikan air. Suatu lahan basah adalah suatu tempat yang cukup basah selama waktu cukup panjang bagi pengembangan vegetasi dan organisme lain yang teradaptasi khusus. Lahan basah ditakrifkan (define) berdasarkan tiga parameter, yaitu hidrologi, vegetasi hidrofitik, dan tanah hidrik.

Lahan basah adalah suatu wilayah yang tergenang air, baik alami maupun buatan, tetap atau sementara, mengalir atau tergenang, tawar asin atau payau, termasuk di dalamnya wilayah laut yang ke dalamannya kurang dari 6 m pada waktu air surut paling rendah.

Ø Di Indonesia, lahan basah utama diklasifikasikan sebagai berikut:

· Rawa.

· Hutan mangrove.

· Terumbu karang.

· Padang lamun.

· Danau.

· Muara.

· Sungai.

· Sawah.

· Tambak dan kolam garam.

Ø Manfaat lahan basah:

· Mencegah banjir.

· Mencegah habrasi pantai.

· Mencegah intrusi air laut.

· Menghasilkan material alam yang bernialai ekonomis, seperti kayu, bahan obat-obatan, dsb.

· Menyediakan kebutuhan manusia akan air minum, irigasi, mck, dsb.

· Sebagai sarana transportasi.

· Sebagai lokasi pendidikan dan sarana penelitian.


Lahan basah yang akan dibahas disini yaitu tentang danau kawah. Danau kawah (crater lake atau volcanic lake) adalah massa air (danau) yang menutupi permukaan suatu kawah gunung api. Sekitar 12% dari 700-an gunung api yang ada di bumi kawahnya tertutupi oleh massa air. Di Indonesia terdapat beberapa danau kawah, yang terkenal adalah Danau Toba, Kawah Ijen, Kawah Kelud, Segara Anak di Gunung Rinjani, serta kompleks Kelimutu. Keadaan fisik dan kimia danau kawah berbeda-beda, tergantung aktivitas gas magma serta interaksi batuan dengan cairan antara permukaan magma dan situasi di bawah permukaan. Perubahan-perubahan pada kondisi danau menunjukkan dinamika dan kerumitan proses yang terjadi di danau karena berbagai proses fisika dan kimiawi terjadi dalam waktu bersamaan. Danau kawah berfungsi pula sebagai "kondensator" panas dan saringan gas yang keluar dari magma. Danau kawah yang menutupi kawah aktif biasanya memiliki pH sangat rendah (0-2) sehingga praktis sangat beracun bagi sebagian besar makhluk hidup. Warna danau yang dipengaruhi keluaran gas belerang (H2S dan SO2) biasanya berwarna hijau cerah (seperti di Kawah Ijen). Warna ini dapat berubah sewaktu-waktu menjadi kuning atau putih, tergantung kepekatan gas yang keluar. Gas lain yang dapat dikeluarkan kawah adalah gas klor, fluor, CO serta CO2. Komposisi gas-gas yang terlarut atau bereaksi dengan air dan mineral mengakibatkan perbedaan warna danau, seperti yang mudah terlihat pada kompleks Kelimutu.

Mengambil contoh Danau Kelimutu, yang terletak di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur ini dikenal sebagai danau tiga warna. Dinding danau yang indah ini rawan longsor. Sayangnya, keindahan Danau Kelimutu tak seindah sistem pengelolaannya. Sejumlah fasilitas, terutama sarana untuk wisatawan, kini banyak dalam kondisi rusak dan tak terawat. Perubahan warna danau yang sering terjadi di tiga kawah terpisah bekas letusan Gunung Kelimutu itu menjadi keunikan yang tak ada duanya di dunia. Danau Kelimutu sesungguhnya merupakan salah satu obyek wisata andalan Flores. Untuk mencapai danau yang terletak sekitar 51 kilometer arah timur dari Kota Ende itu. Pemandangan di kawasan itu sangat mempesona. Kabut putih tebal yang bergerak perlahan menutupi puncak Gunung Kelimutu ( kurang lebih 1.640 meter di atas permukaan laut) merupakan salah satu pemandangan yang sangat khas di sekitar tiga danau berwarna di atas puncak gunung. Ketiga danau itu mempunyai luas sekitar 1.051.000 m2 dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan melalui google earth didapatkan luasnya yaitu sekitar 1.005.600 m2. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter. Potensi flora/tumbuhan yang terdapat dikawasan ini antara lain pinus, cemara, kayu merah dan edelweiss. Sedangkan fauna yang dapat kita jumpai antara lain rusa, babi hutan, ayam hutan dan elang.

Ditinjau dari letak geografisnya, Nusa Tenggara terbagi atas:

· Nusa Tenggara Barat (NTB), yang meliputi pulau Lombok dan Sumbawa.

· Nusa Tenggara Timur (NTT), yang meliputi tiga pulau besar, yaitu pulau Flores, pulau Sumba, danpulau timor. Singkatan dari nama ketiga pulau di NTT ini: Flobamor (Flores-Sumba-Timor), menjadi sebutan khas untuk NTT.


Di Nusa Tenggara Timur sendiri terdapat sekitar 550-an pulau.
Secara geografis, wilayah NTT terletak di antara BB 118° and 125°, BS 118° and 125°, dan BT 8° and 12°. Dengan titik koordinat 8
°46’31.81” S dan 121°46’37.58” T.


Danau Kelimutu (Danau Tiga Warna) terletak pada titik koordinat 8°46’12.00” S dan 121°49’12.00” T. Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.